UNGARAN - Rencana relokasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambarawa mendesak untuk direalisasikan, hal ini selain karena kebutuhan Lapas sebagai sarana pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang lebih representatif, juga saat ini bangunan Lapas yang merupakan cagar budaya Benteng Fort Williem I serang memasuki proses revitalisasi tahap pertama.
Merespon hal tersebut, Kalapas Ambarawa Mujiarto bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Tejo Harwanto melakukan audiensi dengan Bupati Semarang Ngesti Nugraha di Rumah Dinas Bupati Semarang, Kamis (25/01/2024).
Sebelumnya, Rencana relokasi Lapas Ambarawa telah melalui beberapa kali pembahasan dengan beberapa opsi lahanyang ada di Kabupaten Semarang, namun beluk memperoleh titik temu.
"Kedatangan kami kemari sehubungan dengan perkembangan Rencana relokasi Lapas Ambarawa, " kata Tejo mengawali
"Kami telah melaporkan ke Pusat dalam hal ini Biro Pengelolaan BMN terkait langkah langkah yang kami tempuh (terkait relokasi) dan ini menjadi pemikiran atau solusi yang bagus, karena bagaimanapun WBP di Lapas Ambarawa sebagian merupakan warga Kab. Semarang, " lanjutnya
Merespon hal tersebut Bupati Kab. Semarang menyambut baik silaturahmi jajaran Lapas Ambarawa dan Kanwil Kemenkumham Jateng. Ia menyampaikan jika pemerintah Kab. Semarang berupaya menyediakan opsi lahan baru yang sesuai dengan kebutuhan Lapas dan letaknya tidak jauh dari lokasi Lapas saat ini.
"Kami sering membahas rencana inidengan dewan (DPRD) dan Sekretaris Daerah. Tentu kami mengharapkan proses ini bisa berlangsung cepat. Prinsip kami sepenuhnya mendukung untuk kepentingan Lapas, " jelas Ngesti.
Pembahasan selanjutnya terkait relokasi Lapas Ambarawa direncanakan akan dilanjutkan Minggu depan dengan beberapa pihak terkait.
Turut hadir pada pertemuan kali ini, Kadiv Administrasi Hajrianor, Kadiv Pemasyarakatan Kadiyono, dan Kabag Umum Anton Tri Oktaniono.
(LASAMBAWA)